Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kamu Menikah karna apa?




Asalamualaikum Wr Wb

Pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang Untuk apa menikah??,
boleh jadi apa yang admin tulis ini hanyalah sebuah ungkapan hati admin, dimana admin sudah menginginkan memasuki ke ranah yang sakral itu.

Saya dulu pernah berniat bahwa di usia ke 25 harus sudah menikah,
entah apa alasanya, tapi yang pasti alasan saya waktu itu ingin mengikuti jejak Rosulullah SAW yang menikah di usianya yang ke 25 bersama Siti Khodijah R.A, ini alasan saya pada waktu itu.

Sekarang usia saya sudah berada di angka 25, tapi di pikiran saya malah semakin bingung, kenapa harus menikah, sedangkan dengan sendiri, saya bisa menikmati masa-masa kebebasan, saya sehari dapet penghasilan atau tidak, itu tidak jadi masalah, saya mau main kemanapun bahkan sampai larut malam sekalipun tidak ada yang akan melarang, karna kebetulan saya sedang merantau, jauh dari orang tua, kebayangkan betapa hari-hari saya penuh dengan kebebasan

Entah kenapa, pada kondisi saat ini saya sedang merasa nyaman dengan keadaan saya yang penuh dengan kebebeasan, sehingga saya hampir melupakan apa yang sudah saya niatkan dari dulu

Mendengar problematika dalam rumah tangga dari cerita teman-teman saya, disitu juga terkadang membuat saya merasa semakin kuat bahwa saya belum mau menikah, banyak hal yang mereka ceritakan, diantaranya tentang tanggung jawab, tentang perjalanan hidup, tentang bagaimana sikap kita kepada masyarakat, tentang seperti apa bersikap kepada mertua dan banyak hal yang lainnya, bahkan kata mereka problematika dalam rumah tangga pun jauh lebih banyak, sehingga disanalah kita harus menggunakan banyak-banyak kesabaran untuk menghadapinya, stidaknya akupun sadar, menyatukan dua orang yang beda logika pemikiran dan beda keinginan itu sangat sulit, tidak semudah membalikan telapak tangan, disinilah aku baru sadar bahwa masuk kedalam sebuah pernikahan itu butuh persiapan yang sangat matang, saya pun harus mempersiapkan semuanya dan butuh waktu panjang untuk mempersiapkaya selagi sempat dan belum memasuki ke ranah pernikahan tersebut (tekat kuat saya).

Pada suatu hari, saya sedang makan di warung pecel lele langganan saya, saya  bertemu dengan seorang bapak-bapak, mungkin usianya sudah sekitar 37 tahunan, dia melihat ke arah saya terus dia berpindah tempat duduk mendekati saya, sayapun mengucapkan salam kepada dia sambil tersenyum, tiba-tiba dia menyapa dan bertanya kepada saya dengan pertanyaan yang biasa, yaitu menanyakan saya mau kemana atau dari mana, lalu dia bertanya usia saya, saya jawab dengan lantang, saya berusia 25 Tahun, terus dia bertanya lagi apakah sudah menikah.? saya jawab dengan lantang juga, belum pak, masih banyak yang harus saya persiapkan untuk itu, seketika itu dia menunduk dan melihat lagi ke arah saya dengan wajah tersenyum, lalu dia berkata, boleh tidak kalau aku kasih kamu sedikit saran, kenapa kamu harus menikah.?, sayapun menjawab dengan wajah sedikit tersenyum, silahkan pak mudah-mudahan itu bisa jadi sebagian dari apa yang harus saya persiapkan

Lalu bapak itu bercerita panjang lebar tentang kehidupan dia, dan dari cerita itu saya bisa mendapatkan kesimpulan:

  1. Menikah di usia 25 tahun itu ada contohnya, yaitu junjunan kita, manusia paling mulya ( Rasulullah SAW) jadi bukan asal-asalan.
  2. Memasuki pernikahan itu kita membutuhkan stamina yang kuat dan pikiran yang masih segar, karna kita harus menyusun strategi untuk membahagiakan keluarga dengan beban tanggung jawab, tanpa tanggung jawab, kita tidak akan berani maju dan mengambil resiko, maka manfaatkanlah waktu mudamu ini
  3. Menikah itu adalah ibadah, ketika kita dalam zona ibadah itu, ibadah yang lain yang kita lakukan akan berlipat
  4. Menikah itu penuh dengan kenikmatan, dimana kita akan terdorong berbuat baik untuk bisa membimbing istri kita dalam kebaikan
  5. Menikah itu harus penuh dengan kesabaran dan pengertian, kita harus sabar ketika dihadapkan dengan ego sendiri dan ego istri kita, dan disitu kita harus belajar tentang membimbing dengan kasih sayang
  6. Menikah itu mendewasakan diri dan keperibadian kita, karna diri kita akan diolah setiap hari untuk mengendalikan jiwa dan spiritual
  7. Jangan pernah lupa, hormatilah istri kita dan bahagiakan dia, karna disitu akan ada kebahagiaan yang banyak yang akan kita dapatkan langsung dari Allah
  8. Jangan pernah malu meminta maaf kepada istri jika kita salah
  9. perlakukanlah istrimu sebagaimana kamu ingin diperlakukan, jangan pernah kecewakan dia, karna perasaan wanita itu sangat mudah merasa kecewa, walaupun mudah juga untuk memaafkan
  10. Ajakhal dia bermusyawarah dan meminta pendapat, karna dengan seperti itu wanita akan merasa sangat dihargai
  11. Pasrahkan semua masalahmu kepada Allah agar hidup kita penuh dengan bimbingan

Sekarang saya memutuskan bahwa saya harus menikah, karna.?
" Saya sudah punya bekal untuk perjalanan panjang yang akan saya tempuh "
Ini adalah nasihat beliau yang saya bisa rangkum..
dan bagisaya nasihat ini sangat bermanfaat, dan ini insyaa allah akan menjadi modal untuk saya mematangkan berniat untuk menikah di usia saya yang sekarang.

Terimakasih atas perhatianya
Semoga apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat buat saya dan buat teman-teman yang membaca...


Anibar Studio
Anibar Studio Seorang pemuda dari kampung yang pekerjaanya sebagai petani tapi disisi lain mempunyai hobi juga dibidang teknologi.

Post a Comment for "Kamu Menikah karna apa?"